counters

Jumat, 13 Desember 2013

Radar Pasif Pencari Jejak UAV Hingga Pesawat Siluman Dari Jarak 600 km

Radar (Radio Detecting And Ranging) adalah sebuah peralatan elektronik yang umumnya digunakan untuk memantau suatu wilayah udara untuk kepentingan pengamatan dan pengendalian lalu lintas udara. Meskipun demikian radar juga digunakan untuk keperluan pengamatan cuaca, lalu lintas kapal laut dan bahkan mengamati kecepatan lalu lintas darat.

Photo: Radar Pasif Pencari Jejak UAV Hingga Pesawat Siluman Dari Jarak 600 km

Radar (Radio Detecting And Ranging) adalah sebuah peralatan elektronik yang umumnya digunakan untuk memantau suatu wilayah udara untuk kepentingan pengamatan dan pengendalian lalu lintas udara. Meskipun demikian radar juga digunakan untuk keperluan pengamatan cuaca, lalu lintas kapal laut dan bahkan mengamati kecepatan lalu lintas darat.

Prinsip kerja radar konvensional adalah memancarkan gelombang radio ke angkasa dan menangkap kembali pantulan akibat mengenai benda terbang. Besarnya sinyal pantulan dikenal dengan nama Radar Cross Section (RCS). Pesawat terbang konvensional akan menghasilkan RCS sesuai ukurannya, namun pada pesawat modern, khususnya pesawat militer generasi terkini memiliki nilai RCS kecil atau bahkan sangat kecil sehingga sulit terdeteksi radar konvensional sehingga disebut pesawat “Siluman”.

Kemampuan menjadi “Siluman” atau Stealth ini dihasilkan oleh pengembangan teknologi airfoil/airframe, material dan avionik pesawat. Teknologi airfoil/airframe menggunakan desain bentuk yang mengurangi pantulan radar. Teknologui material menggunakan penyerapan gelombang radar sehingga mengurangi pantulan sampai tidak memantul sama sekali.

Tehnologi avionik yang mengurangi pancaran elektromagnetik atau mengganggu pancaran elektromagnetik lawan. Jika teknologi ini digunakan pada pesawat tak berawak (UAV) maka akan sangat ampuh, ukuran UAV yang kecil dan tidak tertangkap radar akan menyulitkan untuk mengantisipasi ancaman, terelbih bila pesawat UAV memiliki kemampuan penyerang di samping pengintai berkemampuan tinggi.

Untuk menghadapi pesawat-pesawat yang sulit dideteksi maka dikembangkan peralatan “penjejak pasif” (passive sensor) atau radar pasif. Cara kerjanya adalah dengan menerima semua frekuensi elektromagnetik yang dipancarkan oleh pesawat dan UAV. Meliputi gelombang komunikasi, data link, radar altimeter, radar cuaca, radar early warning, radar deteksi, peralatan navigasi, transponder IFF, GPS, ADSB, dan aneka pancaran gelombang elektromagnetik yang terpancar atau diterima oleh pesawat tadi.

Diketahui prinsip radar pasif yang menggunakan 3-4 peralatan sensor penerima pada suatau jarak tertentu sanggup menggunakan prinsip triangulasi untuk menentukan posisi, ketinggian, kecepatan dan arah pergerakan sasaran yang di deteksi. Dengan makin canggihnya teknologi maka radar pasif makin peka dan makin canggih. Peralatan ini bisa menjadi alat deteksi, alat analisis, dan pengumpul data elektronis. Bisa menjadi alat Electronic Intelligent, Electronic Support Measures, dan Signal Intelligence.

Keuntungan menggunakan radar pasif adalah antara lain mampu mendeteksi sasaran secara tiga dimensi pada jarak 400-600 km tanpa diketahui sasaran (senyap) karena tidak memancarkan sinyal radar, mampu juga mendeteksi emisi di daratan dan lautan secara senyap, handal terhadap jammer, bekerja secara rahasia, relatif murah dan mudah dirawat, mudah diintegrasikan, mudah dilakukan alih teknologi, serta sangat ampuh bila digabungkan dengan sensor radar pertahanan udara aktif yang sudah ada.

Kemampuan pertahanan udara yang mengandalkan radar aktif akan sangat terdongkrak dengan dilengkapi sistem radar pasif, sehingga tidak saja pesawat konvensional bisa lebih mudah tertangkap radar namun juga pesawat non konvensional berkemampuan stealth, termasuk pesawat tanpa awak dan rudal jelajah bisa terdeteksi dan bisa dilumpuhkan sedini mungkin.Prinsip kerja radar konvensional adalah memancarkan gelombang radio ke angkasa dan menangkap kembali pantulan akibat mengenai benda terbang. Besarnya sinyal pantulan dikenal dengan nama Radar Cross Section (RCS). Pesawat terbang konvensional akan menghasilkan RCS sesuai ukurannya, namun pada pesawat modern, khususnya pesawat militer generasi terkini memiliki nilai RCS kecil atau bahkan sangat kecil sehingga sulit terdeteksi radar konvensional sehingga disebut pesawat “Siluman”.

Kemampuan menjadi “Siluman” atau Stealth ini dihasilkan oleh pengembangan teknologi airfoil/airframe, material dan avionik pesawat. Teknologi airfoil/airframe menggunakan desain bentuk yang mengurangi pantulan radar. Teknologui material menggunakan penyerapan gelombang radar sehingga mengurangi pantulan sampai tidak memantul sama sekali.

Tehnologi avionik yang mengurangi pancaran elektromagnetik atau mengganggu pancaran elektromagnetik lawan. Jika teknologi ini digunakan pada pesawat tak berawak (UAV) maka akan sangat ampuh, ukuran UAV yang kecil dan tidak tertangkap radar akan menyulitkan untuk mengantisipasi ancaman, terelbih bila pesawat UAV memiliki kemampuan penyerang di samping pengintai berkemampuan tinggi.

Untuk menghadapi pesawat-pesawat yang sulit dideteksi maka dikembangkan peralatan “penjejak pasif” (passive sensor) atau radar pasif. Cara kerjanya adalah dengan menerima semua frekuensi elektromagnetik yang dipancarkan oleh pesawat dan UAV. Meliputi gelombang komunikasi, data link, radar altimeter, radar cuaca, radar early warning, radar deteksi, peralatan navigasi, transponder IFF, GPS, ADSB, dan aneka pancaran gelombang elektromagnetik yang terpancar atau diterima oleh pesawat tadi.

Diketahui prinsip radar pasif yang menggunakan 3-4 peralatan sensor penerima pada suatau jarak tertentu sanggup menggunakan prinsip triangulasi untuk menentukan posisi, ketinggian, kecepatan dan arah pergerakan sasaran yang di deteksi. Dengan makin canggihnya teknologi maka radar pasif makin peka dan makin canggih. Peralatan ini bisa menjadi alat deteksi, alat analisis, dan pengumpul data elektronis. Bisa menjadi alat Electronic Intelligent, Electronic Support Measures, dan Signal Intelligence.

Keuntungan menggunakan radar pasif adalah antara lain mampu mendeteksi sasaran secara tiga dimensi pada jarak 400-600 km tanpa diketahui sasaran (senyap) karena tidak memancarkan sinyal radar, mampu juga mendeteksi emisi di daratan dan lautan secara senyap, handal terhadap jammer, bekerja secara rahasia, relatif murah dan mudah dirawat, mudah diintegrasikan, mudah dilakukan alih teknologi, serta sangat ampuh bila digabungkan dengan sensor radar pertahanan udara aktif yang sudah ada.

Kemampuan pertahanan udara yang mengandalkan radar aktif akan sangat terdongkrak dengan dilengkapi sistem radar pasif, sehingga tidak saja pesawat konvensional bisa lebih mudah tertangkap radar namun juga pesawat non konvensional berkemampuan stealth, termasuk pesawat tanpa awak dan rudal jelajah bisa terdeteksi dan bisa dilumpuhkan sedini mungkin

Project Sea Ghost Mabes TNI


TNI AL sebagai penjaga kedaulatan wilayah laut RI terus mengembangkan dan memperbaharui kemampuan tempurnya. Salah satunya adalah mengembangkan proyek kapal tanpa awak yang diberi nama Sea Ghost Project.

Photo: Project Sea Ghost Mabes TNI


TNI AL sebagai penjaga kedaulatan wilayah laut RI terus mengembangkan dan memperbaharui kemampuan tempurnya. Salah satunya adalah mengembangkan proyek kapal tanpa awak yang diberi nama Sea Ghost Project.

Dalam proyek itu, TNI AL bekerja sama dengan mahasiswa UI yang terdiri dari M. Hary Mukti & Aditya Meisar (Teknik Perkapalan), Ricky (Teknik Mesin), Novika Ginanto & Irvan JP Elliika (Teknik Elektro) serta M Anwar Ma’sum (Ilmu Komputer).

Konsepnya adalah cyber warfare dalam pertahanan Indonesia, dimana nantinya kapal tanpa awak ini akan dikendalikan melalui komunikasi satelit. Kapal ini digunakan untuk melakukan penyerangan terhadap kapal penyusup.

Jika kapal tanpa awak ini terkena serangan hacker atau virus dalam komunikasi datanya oleh penyusup yang menjadikan gerakan kapal tanpa awak ini menjadi kacau atau tak terkendali, maka Pusinfolahta–Mabes TNI akan melakukan perlawanan terhadap virus atau serangan hacker sehingga kapal tanpa awak ini dapat dikendalikan kembali dan memulai penyerangan terhadap kapal musuh/penyusup kembali.

Raih Penghargaan

Kapal tanpa awal yang diberi nama Makara-02 ini sebelumnya telah meraih penghargaan desain terbaik se-Indonesia dan berhasil melampaui 4 rintangan secara otomatis (fully autonomous) tanpa kendali dibandingkan peserta lain pada Kontes Kapal Cepat Tak Berawak 2012 untuk kategori Autonomous yang dilaksanakan di Pantai Kartini-Jepara melalui bimbingan Dosen Perkapalan (Dr. Ir. Sunaryo, M.Sc) dan Dekan FTUI (Prof. Dr. Ir. Bambang Sugiarto, M.Eng).

Makara-02 merupakan robot kapal tanpa awak yang dikembangkan dari Makara-01, yaitu robot kapal tanpa awak sebelumnya yang dilombakan di Amerika Serikat.

Robot kapal tanpa awak ini berdimensi 4.94ft x x 2.96ft 0.73ft dengan sistem kendali otomatis berdasarkan sensor kamera (image processing). Aspek kunci dari desain Makara-02 adalah desain berteknologi tinggi yang memperhatikan aspek stabilitas dan hambatan yang sangat rendah merupakan perpaduan antara SWATH (Small Waterplane Area Twin Hull) dan teknologi Wave Piercing sehingga kapal jauh memiliki nilai inovasi yang tinggi.


Robot kapal tanpa awak Makara-02 ini nantinya akan digunakan sebagai model untuk uji towing tank untuk memprediksi hambatan pada Sea Ghost yang berukuran Fleet Class, yaitu memiliki panjang kurang lebih 10 m dan memiliki payload lebih dari 2 ton, sehingga stabilitas kapal sangat baik ketika dilengkapi persenjataan dan sistem komunikasi yang canggih.

Pengembangan kapal tanpa awak ini maju pesat di Amerika Serikat, Israel dan bahkan telah digunakan di Singapura.Dalam proyek itu, TNI AL bekerja sama dengan mahasiswa UI yang terdiri dari M. Hary Mukti & Aditya Meisar (Teknik Perkapalan), Ricky (Teknik Mesin), Novika Ginanto & Irvan JP Elliika (Teknik Elektro) serta M Anwar Ma’sum (Ilmu Komputer).

Konsepnya adalah cyber warfare dalam pertahanan Indonesia, dimana nantinya kapal tanpa awak ini akan dikendalikan melalui komunikasi satelit. Kapal ini digunakan untuk melakukan penyerangan terhadap kapal penyusup.

Jika kapal tanpa awak ini terkena serangan hacker atau virus dalam komunikasi datanya oleh penyusup yang menjadikan gerakan kapal tanpa awak ini menjadi kacau atau tak terkendali, maka Pusinfolahta–Mabes TNI akan melakukan perlawanan terhadap virus atau serangan hacker sehingga kapal tanpa awak ini dapat dikendalikan kembali dan memulai penyerangan terhadap kapal musuh/penyusup kembali.

Raih Penghargaan

Kapal tanpa awal yang diberi nama Makara-02 ini sebelumnya telah meraih penghargaan desain terbaik se-Indonesia dan berhasil melampaui 4 rintangan secara otomatis (fully autonomous) tanpa kendali dibandingkan peserta lain pada Kontes Kapal Cepat Tak Berawak 2012 untuk kategori Autonomous yang dilaksanakan di Pantai Kartini-Jepara melalui bimbingan Dosen Perkapalan (Dr. Ir. Sunaryo, M.Sc) dan Dekan FTUI (Prof. Dr. Ir. Bambang Sugiarto, M.Eng).

Makara-02 merupakan robot kapal tanpa awak yang dikembangkan dari Makara-01, yaitu robot kapal tanpa awak sebelumnya yang dilombakan di Amerika Serikat.

Robot kapal tanpa awak ini berdimensi 4.94ft x x 2.96ft 0.73ft dengan sistem kendali otomatis berdasarkan sensor kamera (image processing). Aspek kunci dari desain Makara-02 adalah desain berteknologi tinggi yang memperhatikan aspek stabilitas dan hambatan yang sangat rendah merupakan perpaduan antara SWATH (Small Waterplane Area Twin Hull) dan teknologi Wave Piercing sehingga kapal jauh memiliki nilai inovasi yang tinggi.
Robot kapal tanpa awak Makara-02 ini nantinya akan digunakan sebagai model untuk uji towing tank untuk memprediksi hambatan pada Sea Ghost yang berukuran Fleet Class, yaitu memiliki panjang kurang lebih 10 m dan memiliki payload lebih dari 2 ton, sehingga stabilitas kapal sangat baik ketika dilengkapi persenjataan dan sistem komunikasi yang canggih.

Pengembangan kapal tanpa awak ini maju pesat di Amerika Serikat, Israel dan bahkan telah digunakan di Singapura. 

Selasa, 01 Oktober 2013

TNI Tertarik Kecanggihan Kapal Selam Rusia



Photo: 01 October 2013
TNI Tertarik Kecanggihan Kapal Selam Rusia

Jakarta:(IM) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Marsetio mengatakan pemerintah belum menentukan sikap terhadap tawaran hibah sejumlah kapal selam dari Rusia. Menurut dia, belum lama ini perwakilan TNI AL dan Kementerian Pertahanan berkunjung ke Rusia untuk membicarakan awal tawaran hibah ini.

Marsetio yang ikut dalam kunjungan itu menyebut, selain membicarakan urusan hibah, perwakilan Indonesia juga melihat kondisi dan kemampuan kapal selam Rusia. "Yang ditawarkan kapal selam Kilo Class," kata Marsetio kepada Tempo saat ditemui di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2013.

Marsetio menyebut kapal selam Kilo Class Rusia punya kemampuan bagus. Menurut dia, kapal selam produksi 1990-2000-an itu tergolong canggih. 

Kapal selam itu mampu menembakkan rudal dari dalam laut ke permukaan. Rudal yang diluncurkan pun punya jangkauan jauh, yakni 300 kilometer. "Indonesia belum punya kapal selam seperti ini," kata Marsetio.

Saat disinggung kemungkinan sikap Indonesia dan Rusia, Marsetio mengaku tak tahu. Menurut dia, kedua negara belum ada kesepakatan untuk hibah ini. Marsetio memilih bungkam saat ditanya soal kendala yang dihadapi. Begitu pula soal berapa duit yang diperlukan Indonesia untuk hibah ini.

"Itu pembicaraan tingkat Menteri Pertahanan. Soal jumlah (kapal selam yang akan dihibahkan) belum ada kesepakatan juga," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyebut pemerintah Rusia menawarkan 10 unit kapal selam kepada Indonesia. Meski begitu, Purnomo juga belum menyebut titik terang dalam tawaran hibah ini.

Jakarta:(IM) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Marsetio mengatakan pemerintah belum menentukan sikap terhadap tawaran hibah sejumlah kapal selam dari Rusia. Menurut dia, belum lama ini perwakilan TNI AL dan Kementerian Pertahanan berkunjung ke Rusia untuk membicarakan awal tawaran hibah ini.

Marsetio yang ikut dalam kunjungan itu menyebut, selain membicarakan urusan hibah, perwakilan Indonesia juga melihat kondisi dan kemampuan kapal selam Rusia. "Yang ditawarkan kapal selam Kilo Class," kata Marsetio kepada Tempo saat ditemui di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2013.

Marsetio menyebut kapal selam Kilo Class Rusia punya kemampuan bagus. Menurut dia, kapal selam produksi 1990-2000-an itu tergolong canggih.

Kapal selam itu mampu menembakkan rudal dari dalam laut ke permukaan. Rudal yang diluncurkan pun punya jangkauan jauh, yakni 300 kilometer. "Indonesia belum punya kapal selam seperti ini," kata Marsetio.

Saat disinggung kemungkinan sikap Indonesia dan Rusia, Marsetio mengaku tak tahu. Menurut dia, kedua negara belum ada kesepakatan untuk hibah ini. Marsetio memilih bungkam saat ditanya soal kendala yang dihadapi. Begitu pula soal berapa duit yang diperlukan Indonesia untuk hibah ini.

"Itu pembicaraan tingkat Menteri Pertahanan. Soal jumlah (kapal selam yang akan dihibahkan) belum ada kesepakatan juga," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyebut pemerintah Rusia menawarkan 10 unit kapal selam kepada Indonesia. Meski begitu, Purnomo juga belum menyebut titik terang dalam tawaran hibah ini.

Senin, 30 September 2013

Angkatan Udara Indonesia yang Disegani



ANALIS:(IM) - Target TNI di Minimum Essential Force (MEF) I untuk mengantisipasi konflik/sengketa wilayah dengan negara tetangga di utara, seperti Kasus Ambalat, bisa dikatakan berhasil. Berhasil dalam artian mengumpulkan senjata yang mematikan dan memiliki daya gentar yang tinggi. Untuk pertempuran di garis perbatasan maupun pertempuran anti-gerilya, keberadaan Apache AH-64E Guardian, Mi-35, MBT Leopard, serta pesawat tempur Super Tucano, akan menjadi mimpi buruk bagi lawan.

Akan tetapi Apache AH-64E Guardian, Mi-35, MBT Leopard 2A4 serta Super Tucano menjadi tidak berarti, ketika ada negara lain yang melakukan serangan dengan pesawat tempur dan bomber. Keempat Alutsista itu tidak berdaya, ketika ada skadron pesawat musuh melakukan serangan kilat dan membom obyek vital di Indonesia.

Australia sempat berpikir untuk membom Jakarta dengan F-117 Nighthawk dan F/A- 18 Super Hornet, ketika pasukan Untaet yang hendak mendarat di Timor Timur pasca jejak pendapat 1999, hendak dihalangi militer Indonesia. Jika serangan itu terjadi, bombardir yang mereka lakukan terhadap obyek vital, besar kemungkinan akan mendapatkan hasil, meski beberapa fighter atau bomber mereka berhasil dirontokkan fughter Indonesia.


Dalam program MEF I, TNI terus menambah radar untuk dapat memonitor seluruh wilayah udara Indonesia. Namun apalah artinya radar, jika tidak bisa menembak.
Indonesia terlalu luas untuk sekedar memiliki satu skuadron heavy fighter SU-27/30. Apalagi pesawat-pesawat tempur negara di sekitar Indonesia akan terus semakin canggih. Australia dan Singapura sebentar lagi akan memiliki F-35. Malaysia sedang mempertimbangkan untuk membeli F/A 18 E/F Advance. Singapura juga memiliki F-15 Silent Eagle. Belum lagi pesawat-pesawat tempur stealth China seperti Chengdu J-20.


F-35 Joint Strike Fighter

Mungkin kita masih ingat ketika F-16 Indonesia menyergap F/A-18 Hornet USAF di wilayah Bawean. Namun F-16 Indonesia tidak bisa berbuat banyak, kerena pesawat lawan memberikan gertakan yang lebih kuat. Kehadiran 24 pesawat F-16 block 25 eks US Air Guard, tidak cukup signifikan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Indoesia. AS sendiri hanya menggunakan F-16 block 25 sebagai armada perang lapis kedua. Pasukan pemukul udara AS untuk fighter jenis F-16 berkualifikasi Block 40/42 ke atas.

Coba bayangkan akan seperti apa bila F-16 block 25 Indonesia berhadapan dengan F-35 Australia dan Singapura ?. Yang ada pesawat tersebut akan balik kanan, kembali ke markas. Lain halnya jika Indonesia telah memiliki sistem pertahanan anti-udara jarak jauh – menengah seperti S-300 family. Tidak akan mudah bagi pasukan asing untuk menerobos wilayah Indonesia dan F-16 bisa menutup lubang yang masih ditinggalkan S-300.

Praktis sekarang Indonesia hanya memiliki 1 skadron pesawat heavy fighter SU 27/30 untuk mengkover wilayah Indonesia yang demikian luas. Tentu hal itu tidak mencukupi.
Jangan pernah berpikir tidak akan ada perang, karena jika perang itu benar-benar datang, maka porak porandalah kita, karena salah mengambil asumsi. Inggris tidak pernah berpikir akan berperang dengan Argentina yang merupakan sahabat perdagangan mereka. Namun faktanya, perang itu mendatangi Inggris. Begitu pula dengan kasus ancaman Australia maupun provikasi yang dilakukan Malaysia di Ambalat. Sebelumnya, kita tidak pernah berpikir hal itu akan dilakukan tetangga kita.
Kabar gembira muncul dari Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kamis 26 September 2013, bertempat di Surabaya. Panglima TNI tertarik untuk membeli SU 35, untuk memperkuat Skadron SU-27/30 yang dimiliki Indonesia saat ini.

“Syukur kali ini pesawat tempur Sukhoi sudah satu skuadron. Diharapkan akan ada lagi pembelian jenis SU-35 karena lebih canggih. Semoga perekonomian bisa semakin membaik, sehingga negara bisa membeli alutsista sebagai penguatan NKRI,” kata Moeldoko
Jika Sukhoi Su-35 jadi dibeli pada MEF II (2015-2019), kekuatan angkatan udara Indonesia, cukup gagah untuk meladeni pesawat tempur asing yang mencoba menyerang Indonesia.

Untuk mendapatkan air superiority, Indonesia membutuhkan setidaknya tambahan 3 skuadron Sukhoi, yang tentunya keberadaannya lebih powerfull dibandingkan Helikopter Apache maupun MBT Leopard. Sukhoi akan dapat bergerak cepat untuk menutup celah yang ada di udara Indonesia ataupun untuk mengusir pesawat yang menyusup.

Jika radar Indonesia mendeteksi adanya serangan musuh, Indonesia tidak bisa menembaknya dengan Apache AH-64E ataupun MBT Leopard, melainkan angan udara. Apache dan Leopard hanya dibutuhkan Indonesia ketika musuh telah mendarat ke tanah Indonesia. Hal itu hanya bisa terjadi jika air superiority dan sistem pertahanan udara Indonesia, telah dilumpuhkan musuh.

Pasukan multinasional yang dipimpin AS, hanya melakukan serangan darat ke Irak, setelah air superiority dan sistem pertahanan anti serangan udara dilumpuhkan terlebih dahulu. Sementara dalam kasus peperangan di Serbia, AS tidak berani melakukan serangan udara/ bombardir, karena satelit mata-matanya menangkap ada beberapa baterai S-300 yang digelar oleh Serbia. Padahal usai perang diketahui sebagian besar baterai itu hanyalah dummy alias palsu.

Pada MEF II, TNI harus bisa membuat Angkatan Udara berada pada level pasukan yang disegani lawan (having a respectable Air Force), yang bertujuan untuk membuat pihak asing berpikir puluhan kali jika hendak menganggu wilayah Indonesia.

Meskipun Indonesia merasa yakin tidak ada musuh potensial saat ini, namun mengamankan wilayah udara adalah sangat penting, karena dari situlah wibawa negeri Indonesia ditegakkan. Rudal pertahanan udara, UAV serta pesawat tempur modern dibutuhkan Indonesia, walau jumlahnya masih sedikit. Efek deteren itu antara lain dimunculkan oleh adanya pesawat tempur yang modern/ up to date, bukan pesawat lawas. Sudah waktunya Indonesia merogoh sakunya di MEF II, untuk kebutuhan tersebut.

Kegunaan S-300
Jika Indonesia memiliki sistem pertahanan udara S-300, maka alutsista ini akan secara efektif menghentikan kemampuan ofensif dari musuh dan tidak memberikan mereka air superiority.
S-300 digabungkan dengan sistem anti-udara jarak pendek (meski sudah tua), akan memberikan perlindungan sangat kuat. S-300 tidak akan efektif untuk menangkal pesawat tempur atau rudal yang sudah terlalu dekat, serta terbang rendah di bawah 25 meter menelusuri relief bumi. Pesawat tempur atau rudal yang lolos ini, akan ditangani dengan baik oleh rudal/senjata anti udara jarak pendek, seperti gabungan starstreak dan Oerlikon Skyshield atau jenis lainnya, seperti Pantsir.

Gabungan S-300 dengan Pantsir atau rudal anti-udara jenis lainnya, akan menjadi duet maut, sangat sulit untuk ditembus. Untuk tidak tidak heran negeri yang memiliki ancaman militer tinggi, seperti Iran dan Suriah, mati-matian untuk mendapatkan S-300 family.

Jenis Rudal Anti-Udara S-300
S-300P (1978) – 5V55K missile, 47 km range.
S-300PS (1983) – 5V55R missile, 75 km range.
S-300PMU1 (1993) – 4N6E missile, 150 km range.
S-300PMU2 (1997) – 4N6E2 missile, 200 km range.
S-400 modifikasi dari S-300PMU2

Tiga varian S-300 yakni: S-300V, S-300P dan S-300F:
S-300V. Kode V yang berarti Voyska ditujukan untuk pasukan darat. Perlindungan udara untuk pasukan darat ini meliputi: anti rudal balistik, anti rudal jelajah serta pesawat tempur. S-300V diangkut oleh MT-T transporters (tracked) dengan amunisi rudal 9M83 “GLADIATOR” berdaya jangkau maksimum 75 km. Sementara 9M82 “GIANT” (SA-12B Giant) dapat mencapai target hingga 100 km dan mampu menyasar pesawat/rudal di ketinggian (altitude) 32 km (100,000 ft). S-300V lebih ditujukan untuk menangkis serangan Anti-Ballistic Missile.

Sementara S-300P merupakan versi orsinil dari sistem pertahanan udara S-300. Huruf P berarti PVO-Strany (Sistem pertahanann udara negara). Awalnya S-300P kesulitan untuk menjejak target di bawah 500 meter dari permukaan tanah. Namun Rusia terus mengembangkan sistem Track Via Missile-nya (TVM) sehingga kini mampu menjejak target di ketingian 25 meter.

S-300PT-1 dan S-300PT-1A (SA-10b/c) merupakan versi import maupun kebutuhan dalam negeri Rusia, hasil pengembangan dari sistem S300PT. Sistem rudal ini menggunakan rudal 5V55KD dengan jangkauan 75 km. Pada tahun 1985 diperkenalkan S-300PS/S-300PM dengan rudal baru 5V55SR dengan jangkauan 90km dan dilengkapi dengan terminal pemandu semi-active radar homing (SARH).

Tahun 1992 diperkenalkan S-300PMU untuk versi eksport dengan feature upgrade rudal 5V55U yang bisa menjejak obyek yang lebih kecil serta memiliki jangkauan hinga 150km.
Jenis peluncur maupunjenis rudal terus berkembang. Ukuran dan hulu ledak yang lebih kecil namun memilki janghkauan yang lebih jauh. S-300PMU-2 misalnya dengan mengusung rudal rudal 48N6E2 mampu menggasak sasaran hingga jarak 195km. Sementara rudal 9M96E2 mampu menggasak sasaran yang sangat dekat hingga jauh, yakni dari jarak 1 hingga 120 km.

Adapun S-300F yang berarti Flot (fleet) diperkenalkan tahun 1984 untuk pertahanan anti-udara kapal perang yang mengacu pada Sistem S-300P. Dilengkapi rudal baru 5V55RM, jangkauan sistem S-300F bertambah menjadi 7-90 km dengan kecepatan 4 mach dan mampu menghajar target di ketinggian 25 -25.000 meter (100-82,000 ft). S-300FM adalah versi yang lebih baru dan diperkenalkan pada tahun 1990. Kecepatan rudal meningkat pesat menjadi 6 hingga 8,5 Mach dengan hulu ledak 150 kg dan mampu menyasar target 5–150 km (3–93 mi) di altitude 10m-27 km (33–88500 ft). Setelah dilengkapi dengan ultimate track-via-missile guidance method, rudal ini dapat menyergap short-range ballistic missiles.


Sistem Pertahanan Udara S-300F

Katakanlah anda memiliki dua Pangkalan Udara yang satu dilindungi oleh S-300 dan satu lagi dilindungi AAA Gun. Kerusakan keduanya memiliki nilai militer yang sama. Kira-kira Pangkalan Udara mana yang akan dipilih musuh untuk dihancurkan ?. Tentunya yang dilengkapi pertahanan udara AAA Gun. Semua militer akan mencari target yang lebih mudah. Jika S-300 harus diserang oleh musuh, tentu ada berbagai cara yang mereka lakukan.

S-300 bisa dilumpuhkan, namun membutuhkan usaha yang besar. Membutuhkan kordinasi yang tinggi, teknologi jamming- decoy, taktik dan skill. Sistem pertahanan S-300 memiliki keterbatasan persediaan rudal yang akan ditembakkan. Ketika persediaan itu sudah habis dilepas, tentu akan mudah bagi musuh untuk menghancurkannya.

Satu contoh yang bagus, NATO pada tahun 2011 mengujicoba SEAD fighter mereka (Supression of Enemy Air Defenses) dengan Early Warning Aircraft terhadap sebuah sistem pertahanan udara S-300 Slovakia. Usai ujicoba hanya pesawat Rafale yang mampu keluar dari latihan itu tanpa tertembak. Pesawat lain rontok disikat S-300. Untuk itulah mengapa NATO dan Israel sangat resah dengan Suriah yang diduga telah diperkuat oleh Rusia dengan S-300. Rusia terus memodernisasi sistem pertahanan udara Suriah.

Missile S-300PMU-2 merupakan tantangan berat bagi seluruh pesawat tempur generasi 4 atau 4++ dalam jarak 150 km. Kecepatan dari rudal 48N6E2 S-300PMU-2 sekitar 3 km/ detik atau 6 hingga 8 kecepatan suara/ Mach. Bayangkan saja anda seorang pilot F-16 yang terbang dengan kecepatan 1,8 Mach dihampiri oleh rudal kecepatan 6 Mach.

Katakanlah negara kita memiliki dua divisi S-300PMU-2 dengan rudal 48N62E yang setiap divisinya dilengkapi 8 hingga 12 unit S-300PMU-2. Masing-masing unit S-300PMU-2 dilengkapi 4 rudal siap tembak. Artinya ada 16 hingga 18 S-300PMU-2 dikalikan (x) 4 rudal, yakni 64 hingga 96 rudal ditembakkan dalam waktu 10 menit. Harga 64 hingga 94 pesawat tempur itu sekitar 10 hingga 20 miliar dollar. Kira-kira bagaimana perasaan atau nyali pihak asing yang hendak mencoba-coba atau mengganggu wilayah udara Indonesia?. Pada MEF II, kita membutuhkan a respectable Air Force

Selasa, 27 Agustus 2013

Prototype Tank Nasional Pindad

Indonesia dan Turki menandatangani kesepakatan kerjasama pembuatan tank medium pada ajang IDEF 2013 di Turki, awal Mei lalu, untuk dijadikan Tank Nasional, setelah Indonesia sebelumnya sukses membangun Panser Anoa.
“Indonesia memilih FNSS Turki karena pengalaman dan tekhnologi kami telah diakui dunia” ujar pejabat FNSS di Ankara. Proyek kerjasama itu akan menghasilkan prototype dalam 4 tahun ke depan. “Kami sedang mengajukan proposal secara resmi untuk bersama-sama merancang, mengembangkan dan memproduksi tank medium,” katanya.
Yang menjadi pertanyaan, rancang bangun tank model apa yang diajukan FNSS Turki maupun Pindad Indonesia ?
Opsi yang mungkin ditawarkan FNSS Turki adalah produk terbaru mereka, Konsep Light Armoured Weapon Carrier – Tracked (LAWC-T), Tank Kaplan.
Tank Kaplan diciptakan FNSS sebagai lapis baja ringan untuk berbagai tujuan: Tank pengintai, Anti-tank (dengan peluncur ATGM) dan juga bantuan tempur/ bantuan tembakan bagi infanteri.
Konsep Tank Kaplan sengaja diperkenalkan Turki di ajang Eksebisi IDEF 2013, untuk mencari masukan dari calon pembeli. Setelah keinginan calon pembeli diserap, FNSS Turki akan membuatkan prototype varian baru dari Tank Kaplan. Ceruk bisnis inilah yang berhasil diraih FNSS Turki dengan Malaysia. FNSS Turki menyodorkan IFV PARS 8×8, kemudian direspon Malaysia dengan meminta sejumlah modifikasi disesuaikan kebutuhan militer Malaysia. Setelah modifikasi, prototype varian PARS 8×8 itu dikirim ke Malaysia untuk di ujicoba. Jika semua sudah cocok, barulah IFV itu dibuat dengan skema kerjasama dengan Deftech Malaysia, hingga kini muncul varian baru dan diberinama AV 8 Deftech.

LAWC-T Kaplan: Light Armored Weapon Carrier Concept – Tracked (defence-point.gr)

LAWC-T Kaplan Turki
Skema kerjasama PT Pindad dengan FNSS bisa jadi secara garis besar seperti itu. Seberapa besar prosentase keterlibatan PT Pindad dalam membangun Tank baru, tentu disesuaikan dengan seberapa besar kemampuan PT Pindad dalam membuat Tank.
Hull/ body dari Tank Kaplan terbuat dari alumunium curah (non-patri) yang dilapis armor ballistic protection STANAG 4569 Level 4, mampu menahan tembakan senjata mesin berat penyobek lapis baja 14.5×114 mm standar Rusia atau Armor-Piercing Fin-Stabilized Discarding-Sabot 14.5x114mm (NATO).
Kaplan juga memiliki perlindungan ranjau STANAG 4569 Level 3 dan bisa ditingkatkan dengan memasang plat baja di bawah tank.
Komandan dan pengemudi duduk bersebelahan di bagian depan dilengkapi 8 periskop untuk mendapatkan pandangan 180 derajat. Mereka juga dilengkapi rangkaian kamera siang dan malam (penjejak panas/thermal imager), long range CCD camera dengan jangkauan 360 derajat yang dikontrol dari panel flat di ruang kendali komandan dan pengemudi. Selain itu masih ada juga penjejak infra merah, untuk mengukur jarak kendaraan lawan.
Light Armoured Weapon Carrier – Tracked (LAWC-T) Kaplan disiapkan untuk bisa dipasang berbagai jenis turret, sesuai keinginan/ kebutuhan konsumen, seperti canon 25-40 mm otomatis ataupun manual, turet pembawa berbagai rudal anti-tank, ATGM, serta pilihan lain, meriam dari berbagai kaliber.
Kaplan memiliki chasis yang pendek dengan mesin yang terpasang di bagian belakang, memungkinkan komandan dan pengemudi duduk berdampingan di depan, untuk mendapatkan pemandangan yang tertinggi dan luas dari medan perang. Penempatan mesin di bagian belakang juga dimaksudkan mengurangi tingkat kebisingan dan jejak panas yang ditinggalkan.
LAWC-T in mengangkut 5 kru yang masuk lewat pintu belakang serta dua pintu samping. Pengemudi juga dilengkapi pintu kecil di bagian atas.
Didorong oleh mesin diesel dengan 3 shock absorbers di setiap sudutnya, Tank Kaplan memiliki mobilitas tinggi sehingga memungkinkan untuk beradu cepat atau mengejar Main Battle Tank, baik di jalan beraspal atau cross country.
Adanya kemampuan itu membuat Kaplan bisa berfungsi sebagai Anti-Tank (dengan ATGM) ataupun intai tempur. untuk mobilitas, Kaplan bisa diangkut dengan Hercules C 130 ataupun kereta api.
Opsi lain yang dimiliki FNSS Turki adalah ACV 300 yang diubah menjadi ACV SW dilengkapi turret BMP 3 Rusia.
Tank Kaplan Canon 105/120mm dan AFV SW adalah dua prototype yang mungkin diajukan oleh Turki. Tapi tidak tertutup kemungkinan Pindad juga akan mengajukan prototype yang pengerjaannya akan dibantu FNSS.
Jika turet yang diinginkan Pindad dari Cockerill Belgia, ada dua produk yang beredar di pasaran. Yang terbaru adalah Tank Anders buatan Polandia.
Tank Anders mengambil basis pengembangan dari IFV CV90, yang juga dibeli oleh Polandia. Tank ini memiliki berat 35ton dan dipersenjatai meriam cockerill 105 dan 120mm.

Prototype Light Tank Anders
Model lainnya adalah Tank CV90120-T, juga pengembangan dari IFV CV90. IFV CV90 dengan versi meriam 120mm diperkenalkan Swedia pada tahun 1998. Dengan bobot 35 ton, tank ini memiliki daya gempur besar dan cocok dengan kebutuhan kavaleri Indonesia.

CV90120-T LIGHT TANK (Image: BAE Systems)
Model tank mana yang kira kira dipilih untuk menjadi prototype Tank Nasional ?. Pilihannya adalah tank mana sajalah, semua bagus. Yang penting jadi dibikin, bukan berhenti ditingkat prototype saja. Sudah cukup lama Indonesia bergulat membuat prototype tank dan sampai kini tidak juga dibuat.
Pembuatan Panser Anoa juga tidak terlepas dari persoalan diskusi yang “mbulet”. Breaking through dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan membawa semua pihak yang berkepentingan ke PT Pindad Bandung, termasuk penyandang dana dari BNI.
“Ini panser bagus yang akan menjadi kebanggaan Indonesia dan sangat dibutuhkan TNI. Bagaimana BNI, bisa mendanainya ?”, ujar Jusuf Kalla. Perwakilan dari BNI pun menjawab: “Bisa Pak, (karena dalam hati orang BNI, toh pembuatan panser ini proyek negara sehingga investornya tidak mungkin melarikan diri). “Bikin dulu, urusan kualitas bisa ditingkatkan di belakang hari”, ujar Wakil Presiden. Dan kini Indonesia memiliki Panser Anoa yang membanggakan.
Semoga kisah Panser Anoa, berulang di pembangunan prototype Tank Nasioanl, agar PT Pindad Bandung tidak dipenuhi contoh lapis baja atau prototype berbagai jenis tank dari Sherman hingga ACV 300.
Photo: Rabu, 05 Juni 2013
Prototype Tank Nasional Pindad
(matta)

(IM) : Indonesia dan Turki menandatangani kesepakatan kerjasama pembuatan tank medium pada ajang IDEF 2013 di Turki, awal Mei lalu, untuk dijadikan Tank Nasional, setelah Indonesia sebelumnya sukses membangun Panser Anoa.
“Indonesia memilih FNSS Turki karena pengalaman dan tekhnologi kami telah  diakui dunia” ujar pejabat FNSS di Ankara. Proyek kerjasama itu akan menghasilkan prototype dalam 4 tahun ke depan. “Kami sedang mengajukan proposal secara resmi untuk bersama-sama merancang, mengembangkan dan memproduksi tank medium,” katanya.
Yang menjadi pertanyaan, rancang bangun tank model apa yang diajukan FNSS Turki maupun Pindad Indonesia ?
Opsi yang mungkin ditawarkan FNSS Turki adalah produk terbaru mereka, Konsep  Light Armoured Weapon Carrier – Tracked (LAWC-T), Tank Kaplan.
Tank Kaplan diciptakan FNSS sebagai lapis baja ringan untuk berbagai tujuan: Tank pengintai, Anti-tank (dengan peluncur ATGM) dan juga bantuan tempur/ bantuan tembakan bagi infanteri.
Konsep Tank Kaplan sengaja diperkenalkan Turki di ajang Eksebisi IDEF 2013, untuk mencari masukan dari calon pembeli. Setelah keinginan calon pembeli diserap, FNSS Turki akan membuatkan prototype varian baru dari Tank Kaplan. Ceruk bisnis inilah yang berhasil diraih FNSS Turki dengan Malaysia. FNSS Turki menyodorkan IFV PARS 8×8, kemudian direspon Malaysia dengan meminta sejumlah modifikasi disesuaikan kebutuhan militer Malaysia. Setelah modifikasi, prototype varian PARS 8×8 itu dikirim ke Malaysia untuk di ujicoba.  Jika semua sudah cocok, barulah IFV itu dibuat dengan skema kerjasama dengan Deftech Malaysia, hingga kini muncul varian baru dan diberinama AV 8 Deftech.

LAWC-T Kaplan: Light Armored Weapon Carrier Concept – Tracked (defence-point.gr)

LAWC-T Kaplan Turki
Skema kerjasama PT Pindad dengan FNSS bisa jadi secara garis besar seperti itu. Seberapa besar prosentase keterlibatan PT Pindad dalam membangun Tank baru, tentu disesuaikan dengan seberapa besar kemampuan PT Pindad dalam membuat Tank.
Hull/ body dari Tank Kaplan terbuat dari alumunium curah (non-patri) yang dilapis armor ballistic protection STANAG 4569 Level 4, mampu menahan tembakan senjata mesin berat penyobek lapis baja 14.5×114 mm standar Rusia atau Armor-Piercing Fin-Stabilized Discarding-Sabot 14.5x114mm (NATO).
Kaplan juga memiliki perlindungan ranjau STANAG 4569 Level 3 dan bisa ditingkatkan dengan memasang plat baja di bawah tank.
Komandan dan pengemudi duduk bersebelahan di bagian depan dilengkapi 8 periskop untuk mendapatkan pandangan 180 derajat. Mereka juga dilengkapi rangkaian kamera siang dan malam (penjejak panas/thermal imager), long range CCD camera dengan jangkauan 360 derajat yang dikontrol dari panel flat di ruang kendali komandan dan pengemudi. Selain itu masih ada juga penjejak infra merah, untuk mengukur jarak kendaraan lawan.
Light Armoured Weapon Carrier – Tracked (LAWC-T) Kaplan disiapkan untuk bisa dipasang berbagai jenis turret, sesuai keinginan/ kebutuhan konsumen, seperti canon 25-40 mm otomatis ataupun manual, turet pembawa berbagai rudal anti-tank, ATGM, serta pilihan lain, meriam dari berbagai kaliber.
Kaplan memiliki chasis yang pendek dengan mesin yang terpasang di bagian belakang, memungkinkan komandan dan pengemudi duduk berdampingan di depan, untuk mendapatkan pemandangan yang tertinggi dan luas dari medan perang. Penempatan mesin di bagian belakang juga dimaksudkan mengurangi tingkat kebisingan dan jejak panas yang ditinggalkan.
LAWC-T in mengangkut 5 kru yang masuk lewat pintu belakang serta dua pintu samping. Pengemudi juga dilengkapi pintu kecil di bagian atas.
Didorong oleh mesin diesel dengan 3 shock absorbers di setiap sudutnya, Tank Kaplan memiliki mobilitas tinggi sehingga memungkinkan untuk beradu cepat atau mengejar Main Battle Tank, baik di jalan beraspal atau cross country.
Adanya kemampuan itu membuat Kaplan bisa berfungsi sebagai Anti-Tank  (dengan ATGM) ataupun intai tempur. untuk mobilitas, Kaplan bisa diangkut dengan Hercules C 130 ataupun kereta api.
Opsi lain yang dimiliki FNSS Turki adalah ACV 300 yang diubah menjadi ACV SW dilengkapi turret BMP 3 Rusia.
Tank Kaplan Canon 105/120mm dan AFV SW adalah dua prototype yang mungkin diajukan oleh Turki. Tapi tidak tertutup kemungkinan Pindad juga akan mengajukan prototype yang pengerjaannya akan dibantu FNSS.
Jika turet yang diinginkan Pindad dari Cockerill Belgia, ada dua produk yang beredar di pasaran. Yang terbaru adalah Tank Anders buatan Polandia.
Tank Anders mengambil basis pengembangan dari IFV CV90, yang juga dibeli oleh Polandia. Tank ini memiliki berat 35ton dan dipersenjatai meriam cockerill 105 dan 120mm.

Prototype Light Tank Anders
Model lainnya adalah Tank  CV90120-T,  juga pengembangan dari  IFV CV90. IFV CV90 dengan versi meriam 120mm diperkenalkan Swedia pada tahun 1998.  Dengan bobot 35 ton, tank ini memiliki daya gempur besar dan cocok dengan kebutuhan kavaleri Indonesia.

CV90120-T LIGHT TANK (Image: BAE Systems)
Model tank mana yang kira kira dipilih untuk menjadi prototype Tank Nasional ?. Pilihannya adalah tank mana sajalah, semua bagus. Yang penting jadi dibikin, bukan berhenti ditingkat prototype saja. Sudah cukup lama Indonesia bergulat  membuat prototype tank dan sampai kini tidak juga dibuat.
Pembuatan Panser Anoa juga tidak terlepas dari persoalan diskusi yang “mbulet”. Breaking through dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan membawa semua pihak yang berkepentingan ke PT Pindad Bandung, termasuk penyandang dana dari BNI.
“Ini panser bagus yang akan menjadi kebanggaan Indonesia dan sangat dibutuhkan TNI. Bagaimana BNI, bisa mendanainya ?”, ujar Jusuf Kalla. Perwakilan dari BNI pun menjawab: “Bisa Pak, (karena dalam hati orang BNI,  toh pembuatan panser ini proyek negara sehingga  investornya tidak mungkin melarikan diri).  “Bikin dulu, urusan kualitas bisa ditingkatkan di belakang hari”, ujar Wakil Presiden. Dan kini Indonesia memiliki Panser Anoa yang membanggakan.
Semoga kisah Panser Anoa, berulang di pembangunan prototype Tank Nasioanl, agar PT Pindad Bandung tidak dipenuhi contoh lapis baja atau prototype berbagai jenis tank dari Sherman hingga ACV 300.

CN-295 Produksi Indonesia Sangat Cocok Untuk Militer Vietnam

][-EDD
HANOI-) : Pemerintah Vietnam berencana membeli sejumlah pesawat CN 295 buatan Indonesia. Vietnam menilai spesifikasi dan konfigurasi pesawat itu cocok untuk melengkapi peralatan armada militer Angkatan Udara mereka.

Pesawat itu dapat menjadi alat angkut logistik dan orang. Daya angkut maksimal 10 ton. Selain itu, pesawat memiliki pintu di bagian ekor.

Kementerian Pertahanan Vietnam Phung Quang mengaku serius hendak membeli pesawat-pesawat tersebut. Tanpa basa-basi, Quang lantas menanyakan harga jual CN 295 saat Indonesia melakukan kunjungan memperkenalkan pesawat tersebut.

Ia mengaku Vietnam selama ini membeli alutsista dari Rusia. Lantaran itu, Quang akan menyesuaikan harga pesawat dengan anggaran negara Vietnam.

Setelah berkonsultasi dengan Presiden Truong Tan Sang, Quang akan menemui Menteri pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro. Ia juga akan mengutus sejumlah delegasi untuk mempelajari industri pertahanan di Indonesia.






Sumber : Metrotvnews

Rusia Siap Hadang Perisai Rudal AS


MOSCOW : Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin mengatakan, sistem pertahanan rudal AS tidak akan mampu menghentikan rudal balistik antar benua Rusia (ICBM), yang sukses diuji pada 6 Juni.


IRNA, Jumat (7/6) melaporkan, Rogozin menambahkan, "Kami memantau dengan seksama kejadian semalam. Uji coba itu sukses. Kami menguji sebuah rudal balistik antar benua, yang saya sebut pembunuh pertahanan rudal."



"Rusia akan terus meningkatkan potensi yang memungkinkan kita untuk memastikan kebebasan mutlak dari tindakan kita, negara kita harus siap menghadapi setiap agresi," tegas Rogozin.



"Program pengadaan senjata di Federasi Rusia akan mengatur parameter untuk menanggapi ancaman perang generasi keenam," tambahnya.



Rogozin lebih lanjut menjelaskan, Rusia akan mengembangkan sistem kedirgantaraan yang tepat dan teknis yang mampu mengalahkan setiap sistem pertahanan rudal dan membantu menjaga perdamaian dan keseimbangan di dunia.


Prototipe ICBM baru berhasil diuji dari situs Kapustin Yar di wilayah Astrakhan, selatan Rusia pada Kamis. Rusia mengumumkan pengembangan ICBM baru untuk menggantikan rudal Topol-M dan Yars yang dimiliki sejak 2002.






Sumber : Irib

Minggu, 20 Januari 2013

Misi Garuda III Congo - 30 Personel RPKAD Lumpuhkan 3000 Milisi Kongo

Di belahan Bumi Afrika yang bergolak, kembali mengudang Misi Perdamaian TNI dengan nama Garuda III Kongo di bawah pimpinan Alm. Letjen TNI (Purn) Kemal Idris. Pasukan ini berangkat dengan pesawat pada bulan Desember 1962, dan berada di medan tugas selama delapan bulan. Mereka di tempatkan di Albertville. Di tempat ini telah disiapkan satu kekuatan pasukan besar, yang terdiri dari 2 batalyon kavaleri. Sedangkan Batalyon Arhanud di tempatkan di Elizabethville, yang menjadi wilayah kekuasaan tiga kelompok militia yang ingin memisahkan diri, di bawah pimpinan Moises Tsommbe dari pemerintah Republic Democratic of Congo pimpinan Presiden Kasavubu. Daerah ini terkenal dengan kekayaan mineralnya. 


Pasukan Garuda III Saat di Congo tahun 1961 (wikimedia.org)
Pasukan Garuda II Saat di Congo tahun 1961 (wikimedia.org)

Sempat terjadi beberapa pertempuran sengit antara pasukan PBB dari India melawan kelompok-kelompok pemberontak tersebut. Disini interaksi antara pasukan Garuda III dengan pasukan PBB lainnya sangat erat. Mereka terdiri dari pasukan Filipina, India, bahkan Malaysia. Walaupun ditanah air konfrontasi Ganyang malaysia dikumandangkan, interaksi persahabatan antara Garuda III dengan Malaysia tetap terjalin rapat. Tanpa sedikit pun permusuhan. Pasukan PBB asal India merupakan yang terbesar dan terbanyak jumlahnya. Mereka terorganisir dengan sangat baik. Mereka ditempatkan di kawasan-kawasan vital yang penting dan strategis.


Personil Garuda III sangat luwes, pandai bergaul dengan masyarakat setempat sehingga mereka menaruh kepercayaan besar kepada pasukan. Mereka diajarkan bagaimana cara mengolah masakan Indonesia, membuat kue, serta menyayur daun singkong sehingga enak dimakan. Padahal mereka mengetahui memasak singkong hanyalah untuk makanan inti dengan cara dibusukkan, dikeringkan, ditumbuk jadi tepung baru dapat dimasak. Dengan adanya interaksi dan hubungan dengan masyarakat setempat, maka semua program yang direncanakan berjalan dengan baik. Masyarakat menaruh simpati pada program yang di canangkan, misalkan melakukan tindakan pengamanan daerah setempat dari pengacau. Dengan spontan, tanpa di perintah masyarakat memberitahukan kepada personil Garuda III, bila akan ada serangan yang di lancarkan oleh gerombolan pengacau.


Suatu hari terjadi serangan mendadak ke markas Garuda III. Pertempuran dan tembak menembak terjadi dari jam 12.00 malam hingga dinihari. Markas Garuda III terkepung dengan rapat. Semua personil merapatkan barisan,berusaha menangkis serangan tersebut. Menurut Informasi Intelijen, serangan dilakukan oleh sekitar 2000 pengacau, hasil gabungan 3 kelompok pemberontak. Sedangkan markas komando Garuda III dipertahankan sekitar 300an personil.40 persen dari seluruh kekuatan Garuda III di Kongo.Untung saja tidak ada korban jiwa dari Garuda III, hanya beberapa yg cedera ringan dan langsung ditangani tim medis lapangan. Menjelang subuh gerombolan pengacau mengendorkan serangan..mungundurkan diri ke basis mereka di wilayah gurun pasir yang membentang gersang.

Hasil konsolidasi pasukan, maka di bentuk tim berkekuatan 30 org personil RPKAD sebagai tim bayangan sekaligus tim terdepan untuk pengejaran hingga ke markas pemberontak. Mereka bergerak seawal jam 06.00 waktu setempat, dengan perlengkapan garis 1 untuk pengejaran. Semangat tinggi dan berkobar kelihatan jelas di wajah2 mereka yang terpilih.Iringingan doa rekan2 di markas, juga dari pasukan PBB lain, mengiring langkah kaki mereka menuju kawasan no man’s land, wilayah tidak bertuan, yang menjadi daerah kekuasaan pemberontak juga merupakan daerah TERLARANG untuk pasukan PBB. Di kawasan itu, 2 kompi plus Pasukan India pernah di bantai tanpa tersisa.

Pasukan ini di pimpin seorang Kapten dengan dibantu 5 orang Letnan. Dengan penyamaran layaknya kumpulan suku pengembara..mereka bergerak dalam 3 kelompok yg saling berkomunikasi, tidak lupa kambing, sapi,bakul sayuran di bawa bersama untuk penyamaran. Badan dan wajah di gosok arang sehingga hitam dan menyerupai penduduk asli setempat, ada juga yg berpakaian ibu2 dan menjunjung bakul sayuran daun singkong. Mereka bergerak melalui pinggiran danau dengan no man’s land tujuan akhir.

Data intelijen yang didapat mengatakan kekuatan musuh diperkirakan 300an bersenjatakan campuran termasuk RPG/Bazooka dan beberapa Tank, panzer dan bisa dimaklumi sebab ini markas mereka, tentara setempat saja belum mampu memasuki wilayah yang dijaga ketat tersebut.

Memasuki senja, personil bermalam dipinggiran danau sambil mengatur strategi penyerangan. Dikejauhan terlihat kelip2 lampu2 dari markas pemberontak. Menurut data intelijen lagi, suku-suku di kongo, termasuk pemberontak sangat takut akan Hantu Putih (sosok berpakaian putih yang berbau bawang putih). Nah, disini strategi penyamaran diubah. Dibalik pakaian loreng mereka, terbungkus jubah putih yang mengembang ditiup angin danau sambil tidak lupa dengan rantai bawang putih yang baunya harum semerbak. Persiapan penyerangan dari danau dengan menggunakan kapal yg dicat hitam-hitam dipersiapkan. Menunggu jam 12.00 Tengah malam waktu setempat.

Attack !!!

Isyarat serangan pun diberikan oleh sang komandan. Dengan gesit, ke 30 orang personil RPKAD mengambil posisi masing-masing. Penyerangan tepat di mulai jam12.00 tengah malam, dengan kapal yg di digelapkan warnanya di atas Danau Tanganyika, tidak berapa jauh dari daerah no mand land. Ke 30 personil yg menyamar menjadi “Hantu Putih” ini (atau lebih dikenal masyarakat dengan sprititesses), berhamburan keluar dari dalam kapal, mendobrak pos penjagaan terdepan pemberontak. Para pemberontak yang sangat percaya akan keberadaan Hantu putih ini, kaget…terpana…melihat kelebatan bayangan putih melayang-layang disekitar mereka (jubah putih yg diiket kayu gombrang tertiup angin) sambil melepaskan rentetan tembakan yang riuh rendah. Ternyata semangat melawan pemberontak hilang sama sekali, mereka percaya bahwa mereka berhadapan dengan hantu bukan manusia biasa. Ketika akan didekati, para pemberontak yg disergap itu terkejut, secara reflek melemparkan ayam yang sedang dibakarnya tepat mengenai anggota pasukan kita.

Hanya sekitar setengah jam, markas pemberontak dapat di kuasai. Ribuan pemberontak beserta keluarganya menyerah, puluhan yg lain tewas dan luka-luka, sedangkan dipihak RPKAD cedera 1 orang, kena pecahan proyektil RPG. Dengan sigap, tawanan dikumpulkan. Tidak lama kemudian, bantuan dari pasukan di markas pun tiba, beserta pasukan PBB yang lain dari India, Malaysia, Filipina. Sejak itu, anggota GARUDA III di kenal oleh orang-orang Kongo dengan julukan Les Spiritesses, pasukan yang berperang dengan cara yang tidak biasa dilakukan orang...!!

Bisa dibayangkan….hanya berkekuatan 30 orang bisa menawan sekitar 3000an pemberontak bersenjata lengkap!!!

Keesokan harinya, pimpinan operasi dan Komandan Garuda III di panggil menghadap oleh Panglima Pasukan PBB di Kongo, Letnan Jenderal Kadebe Ngeso dari Ethopia. Ia mengatakan bangga dan takjub atas keberhasilan RPKAD GARUDA III menawan basis terbesar pemberontak dan 3000an lainnya tanpa jatuh korban. Tapi ia kecewa, Tentara Indonesia katanya tidak bertanggngjawab, irresponsible terhadap pemberontak yang ditawan itu. Kenapa sampai dikatakan irresponsible??

Biasanya, standard operasi tentara,jika musuh berkekuatan 3000 orang, harus disergap dengan kekuatan 3 kali lipat, yaitu 9000 personil. Nah, jika 3000 orang musuh dihadapi hanya dengan kekuatan 30 sampai 50 orang, itu namanya irresponsible..nggak masuk di akal sehat…ngga kepikiran…mustahil…nekad!!

Bagaimana seandainya para pemberontak tersebut melawan?? dan ada yang membocorkan taktik Hantu Putih tersebut?? tanya panglima PBB di Kongo.

Apapun, sanjungan dan pujian, serta decak kagum tetap di lontarkan, dan strategi penyerangan ini sampai sekarang masih menjadi legenda Misi Pasukan Perdamaian PBB. Mungkin kisah ini banyak yang tidak tahu, terutama masyarakat tanah air sendiri. Yang jelas, ini sudah bukti nyata keberhasilan anak-anak bangsa kita mengharumkan nama Indonesia di seantero dunia. Jelas cara taktik, muslihat, strategi serangan ini menjadi bahan penyelidikan Pasukan PBB lainnya, dan tentu saja menjadi legenda hingga sekarang!! 


Sumber : Biografi Alm.Letjen TNI (Purn) Kemal Idris (arsip jadoel dimakan kecoa)

Catatan : RPKAD adalah singkatan dari Resimen Para Komando Angkatan Darat yang sejak Desember 1986 berubah nama jadi Kopassus (Komando Pasukan Khusus) sampai dengan sekarang.




Sumber : PKC

Hawk MK-53 Segera diganti Golden Eagle T-50

Para penerbang tersebut telah mempunyai kualifikasi sekolah instruktur penerbang dan direncanakan para penerbang dan teknisi berada disana guna mentranfer teknologi pesawat T-50 Golden selama delapan bulan.


Golden Eagle T-50
Golden Eagle T-50

ADANYA kepastian penggantian pesawat tempur Hawk MK-53 oleh pesawat Golden Eagle T-50 buatan Korea Selatan, Pangkalan Udara Iswahyudi mengirim enam penerbang dan teknisinya dari Skadron Udara 15 untuk mengikuti pelatihan guna nantinya akan mengawaki serta merawat pesawat T-50 Golden Eagle.

Mereka dipimpin langsung Komandan Skadron Udara 15 Mayor Pnb Wastum. Para penerbang tersebut telah mempunyai kualifikasi sekolah instruktur penerbang dan direncanakan para penerbang dan teknisi berada disana guna mentranfer teknologi pesawat T-50 Golden selama delapan bulan.


Mereka terdiri atas Komandan Skadron Udara 15, Mayor (Penerbang) Pnb Wastum, Mayor Pnb Marda Sarjono, Mayor Pnb Budi Susilo, Mayor Pnb Hendra, Kapten Pnb Darma T. Gultom dan Kapten Pnb Luluk Teguh Prabowo.

Skadron Udara 15 Lanud Iswahyudi menjadi base camp Team Jupiter Hawk Mk-53. Di TNI-AU, sedang pangkalan udara Hawk MK 109/209 ada di Skuadron Udara 12 Pangkalan Udara Pekanbaru dan di Pangkalan Udara Supadio Pontianak.

Menurut Kadispenau Marsma Azwan Yunus, Dari perencanaan Mabes TNI AU, diharapkan Golden Eagle awal tahun 2013 sudah bisa terrealisir dan akhir tahun sudah ada 16 pesawat Golden Eagle T-50 berada di Indonesia sebagai pengganti Hawk.

Hawk Mk 109 / 209 merupakan kode untuk Hawker-Siddeley Hawk yang diekspor ke Indonesia. Beberapa negara yang menggunakan seri pesawat tempur Hawk 200 adalah Royal Air Force Oman dengan seri Hawk 203, Hawk 205 untuk Angkatan Udara Kerajaan Saudi, Hawk 208 untuk Royal Air Force Malaysia, dan Hawk 209 untuk TNI AU.


Sumber : Pelita Online