counters

Kamis, 20 September 2012

Israel: Hamas Miliki Kekuatan Militer Sistematis yang Sulit Dikalahkan



REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Sebuah studi yang dilakukan Pusat Studi Keamanan Nasional Israel mengungkap, selama perang Gaza akhir 2008 awal 2009, Israel mampu member
ikan pukulan kekalahan besar kepada gerakan Hamas. Namun kemenangan ini tidak mungkin disebut kemenangan.

Seperti dilansir di Al-Quds Arabi, hal itu terjadi karena perang Gaza telah membuktikan sistematis militer dan keamanan Israel. Brigade Al-Qassam sayap militer Hamas telah berubah dari sel 'teroris' menjadi kekuatan militer sistematis yang professional dalam memenej perang gang.

Perang Gaza itu membuktikan bagi Israel bahwa Hamas telah banyak bekerja dan terus berpikir membangun kekuatan militer serta melakukan kerja besar dalam mengubah sayap militer menjadi militer yang sistematis.

Studi Israel ini menasihati para penentu kebijakan Israel untuk tidak ragu-ragu atau meremehkan kemapuan Hamas dan mengambil pelajaran. Karena itu studi ini menyatakan, militer Israel harus memahami bahwa mereka mungkin menang di pertempuran namun masih sangat jauh dari kemenangan dalam perang melawan Hamas.

Sementara itu, peneliti di studi ini Jenderal Gabi Sayobini, mantan kepala bagian perencanaan mengatakan pada tahun-tahun belakangan ini terjadi penambahan kekuatan organisasi seperti Hizbullah dan Hamas dan serangan yang akurat.

Karena itu, militer Israel harus bisa memberikan respon militer dari dua unsur: pertama membangun serangan yang bisa memberikan pukulan jera bagi Hamas. Kedua, mengurangi kerugian perang yang dialami Israel saat peperangan.

Beberapa saat lalu, menteri pertahanan Israel Ehud Barak menegaskan, militernya mampu menjajah kembali wilayah di Jalur Gaza. Sementara Panglima perang Israel mengancam akan melakukan aksi militer ke Jalur Gaza untuk menghentikan roket yang menyerang Israel yang meningkat belakangan ini.



P2 APC TNI


Jika dilihat dari luar, tidak ada yang menyangka pabrik berukuran sekitar 10 x 25 meter itu telah menghasilkan mobil perang yang telag diekspor hingga ke Srilangka.

Dari luar, hanya terlihat gerbang besi setinggi dua meter me
nutupi aktifitas karyawan di dalamnya. Namun saat masuk ke dalam, terlihat jejeran panser dan kendaraan tempur lainnya siap dijalankan.


Produk terbaru yang telah diekspor ke luar negeri oleh perusahaan ini adalah P2 Armored Personnel Carrier (APC), sebuah kendaraan lapis baja ringan.

“Beberapa waktu lalu kami mengirimkan lima unit P2 APC ke Srilangka untuk digunakan oleh Special Task Force Police Srilangka,” ujar Gatot Kalbuadi, Direktur PT Sentra Surya Ekajaya.

P2 APC adalah sebuah kendaraan lapis baja ringan yang didesain untuk membawa pasukan yang akan melakukan misi penyerangan. Menurut Gatot, pasnser ini memiliki mobilitas yang tinggi, serta memiliki teknologi tingkat atas dan sistem persenjataan yang lengkap.

Ada sensasi tersendiri saat duduk di belakang kemudi kendaraan tersebut. Dengan mesin diesel enam silinder segaris kapasitas 4.200 cc dilengkapi turbo buatan Toyota, kendaraan perang ini sangat asyik dibawa ngebut.

Monde dibuat terkejut dengan akselerasi kendaraan ini . Kecepatan puncak kendaraan ini cukup lumayan. Sekali geber, bisa melaju hingga 150 km/jam dan bisa mencapai kecepatan 100 km per jam (dari keadaan diam) dalam waktu 15 detik.

Pengoperasiannya pun terbilang mudah, karena menggunakan transmisi otomatis. Hanya saja kemudi kendaraan agak keras sehingga perlu keahlian khusus untuk bermanuver di medan perang.

Layaknya sebuah kendaraan perang, P3 APC memiliki kaca anti peluru dengan ketebalan 36 mm atau 14 cm. Sementara untuk rangka, kendaraan ini menggunakan baja ringan setebal 7 mm yang diimpor langsung dari Swedia.

“Sebenarnya kami ingin menggunakan lebih banyak komponen lokal, termasuk baja yang dipakai untuk rangka. Sayangnya PT Krakatau Steel belum mampu menyediakan baja yang kami minta,” kata Gatot.

Untuk kelas sejenis, menurut Gatot, P3 APC belum memiliki saingan. “Baru pabrik mobil Renault di Perancis yang bikin seperti gini. Tapi kelasnya juga lebih kecil,” ujar pria yang mengaku pernah berbisnis jalan tol itu.

P3 APC memang dirancang sebagai kendaraan yang tahan gempuran peluru. Namun kalau dilihat penggunaan baja ringannya, Monde sangat khawatir jika harus menumpanginya di pertempuran.


Sumber kami di kalangan Kopassus bahkan langsung tertawa melihat spesifikasi kendaraan tempur ini. “Paling penyok kalau ditembak dengan kaliber 5,56 mm. Dengan catatan nembaknya dari jarak dua kilometer!”

Sang sumber yang makan asam garam di beragam palagan itu menuturkan. Dengan ketebalan hanya 7 mm sudah pasti APC ini bakal jadi saringan tahu ketika berhadapan dengan pelor ukuran 5,56 mm jenis full metal jacket.

Tapi pendapat sang mantan anggota Kopassus itu ditampik Gatot menurutnya kendaraan ini telah mendapatkan uji balistik oleh Dephan. Ketika itu P2 APC tahan digempur peluru 5,56 hingga 7,62 mm dari jarak 20-30 meter.

Jadi dengan konfigurasi ini panser sangat aman jika hanya digunakan untuk melaju menembus hujan batu para demonstran. Kelebihan yang lain ada pada penggunaan ban jenis run flat

Ban dengan teknologi Run Flat Tyre Protection System bisa melaju kencang karena di dalam bannya dilapisi dengan pelindung alumuniun, sehingga ban meski bocor masih bisa melaju.

Keistimewaan lain dari panser ini adalah cat yang anti infra red. “Jadi jika berjalan di malam hari, kendaraan ini tidak akan terdeteksi musuh yang menggunakan teropong infra red,” jelas Gatot.

Sensasi lain dari P3 APC adalah penggunaan mesin 4200 cc yang memiliki peredam mumpuni sehingga tidak berisik. Suara mesinnya termasuk halus untuk ukuran mesin perang.

Jika untuk patroli, P3 Ransus dengan kondisi full tank bisa menempuh jarak hingga 500 kilometer.

Beberapa komponen kendaraan ini murni produk dalam negeri yang menggunakan komponen lokal, seperti gardan, pelek, serta portal.


Dengan harga sekitar Rp 3 miliar – Rp 4 miliar, P3 APC sangat nyaman dikendarai. Walaupun dibungkus baja tebal, saat 10 personil plus supir dan asistennya masuk ke dalamnya udara taka akan gerah karena adanya pendingin udara.

Selain itu di kokpitnya, pengendara disuguhi layar LCD yang bisa menampilkan posisi panser di jalanan lewat pantauan penjejak posisi (GPS). Untuk penumpang, joknya bisa disetel menghadap atau membelakangi jendela.

Saat ini PT Sentra Surya Ekajaya yang memproduksi P2 APC yang berada di depan sebuah restoran soto itu memiliki karyawan sekitar 50 orang, dan memiliki kapasitas produksi sekitar 30 unit per tahun.

“Beberapa waktu lalu angkatan bersenjata India juga sudah menghubungi kami untuk menggunakan kendaraan ini di perbatasan Nepal,” tandasnya.

Spesifikasi Teknis P2 APC :
- Kapasitas : 10 orang
- Konfigurasi : 4 x 4
- Panjang : 4.750 mm
- Lebar : 2.064 mm
- Tinggi : 2.010 mm
- Turning radius : 9.000 mm
- Berat : 5590 kg
- Berat (Dengan Senjata) : 6.600 mm
- Mesin : Turbo diesel 6 silinder
- Daya Mesin : 165 tenaga kuda
- Suspensi : Coil Spring
- Transmisi : Manual / Otomatis
- Sistem Rem : rem cakram (depan dan belakang)
- Max Road Speed : 100 km/jam
- Kaca : anti peluru 36 mm
- AC : Double Blower
- Kapasitas Tanki : 120 liter (diesel)

Panser V-150 Commando TNI-AD Si “Mobil Setan”



Tak banyak panser tempur Indonesia yang punya reputasi memukau dalam waktu operasional yang demikian panjang. Salah satunya tak lain adalah V-150 Commando buatan Cadilage Cage Company, A
merika Serikat.
Panser dengan empat roda ini (4×4) didatangkan ke Tanah Air sekitar tahun 70-an, dan hingga kini menjadi andalan dalam arsenal tempur Batalyon Kavaleri 7/Sersus (Panser Khusus) Kodam Jaya yang bermarkas di Cijantung, Jakarta. V-150 YonKav 7 terdiri dari empat varian, yakni versi intai dengan senapan mesin berat 12,7mm, versi meriam kaliber 90mm, versi twin gun 7,6mm MG Turret AP (Angkut Personel) dan versi komando.

Kabarnya jumlah total V-150 yang dimiliki TNI AD mencapai 200 unit. Dan secara langsung Indonesia menjadi pengguna V-150 terbanyak di dunia setelah Arab Saudi. Negara-negara tetangga ASEAN seperti Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapura juga memiliki panser jenis ini.


Secara umum bentuk bodi antar varian diatas relatif sama. Sisi-sisi bodi sengaja dibangun bersudut, fungsinya untuk menahan hempasan energi akibat ledakan saat panser melibas ladang ranjau.

Jenis ban pun mengadopsi teknologi run flat, artinya bila ban kempes, panser tetap bisa melaju sampai jarak 80 kilometer. Tak cuma itu, meski tak dibekali baling-baling, V 150 punya kemampuan untuk mengarungi air. Tenaganya berasal dari putaran roda saat di dalam air. Antara versi V-150 sebenarnya hanya dibedakan pada bentuk kubahnya.


Berbicara soal pengalaman tempur, V 150 tergolong cukup kenyang pengalaman. Kiprah tempur pertamanya dilalui saat operasi Seroja di Timor Timur. Dalam sebuah wawancara dengan kru panser V-150, penulis mendapat kisah menarik bahwa panser ini mendapat julukan “mobil setan” di kalangan gerombolan pemberontak. Pasalnya V 150 yang bertampang garang amat ditakuti sosoknya oleh pasukan Fretilin.

Selain misi tempur di dalam negeri, V 150 YonKav 7 juga pernah dikirim untuk memperkuat misi pasukan perdamaian PBB di Kamboja. V 150 juga menjadi panser yang diandalkan untuk menindak rusuh massa, ini dibuktikan pada saat kerusuhan Mei 1998, V 150 yang mendukung PHH (Pasukan Anti Huru Hara) yang dilengkapi kawat berduri disekeliling bodinya.

V-150 Retrofit TNI-AD
V-150 yang dimiliki TNI-AD tentunya kini telah melalui program retrofit di Direktorat Peralatan Bengkel Pusat Peralatan TNI-AD. Komponen yang diretrofit mencakup penggunaan mesin Diesel V6-155 6 silinder 4 langkah dengan daya 149 BHP/3300 RPM dan torsi 39,2 KGM/1900 RPM memberikan kemampuan dan kecepatan yang sama dengan aslinya serta pemakaian bahan bakar yang lebih hemat. V-150 retrofit menggunakan transmisi otomatis Allison AT-545 4 speed, empat maju satu mundur memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pengemudi.

Sebagai perbandingan, V-150 retrofit punya jarak jelajah hingga 800 Km, sedang versi aslinya hanya 643 Km. Kecepatan maksimum V-150 retrofit mencapai 89 Km/jam, sedang V-150 versi aslinya kecepatan maksimumnya 88,5 Km/jam.

V 150 juga ikut membantu pemulihan keamanan di Aceh, tak sedikit anggota GAM (Gerakan Aceh Merdeka) yang meregang nyawa akibat muntahan perluru dari panser ini. Saat ini V 150 diketahui juga ditempatkan untuk mengamankan komplek pertambangan Freeport di Papua


Spesifikasi V-150 Commando

Weight : 9,888 kg.
Length : 5.69 m
Width : 2.26 m
Height : 2.54 m (turret roof), 1.98 m (hull top)
Crew : 3+2
Armor : classified
Primary armament : 1 x 20 mm, 1 x 7.62 mm Machinegun
Secondary armament : 2×6 40 mm Smoke Dischargers
Engine : V-504 V8 diesel turbo charged engine 202 bhp
Power/weight : 18.75 bhp/ton
Operational range : 643 km
Speed : 88 km/h (road), 5 km/h (water)


Kakadu 2012: KRI FKO-368 “Rudal” Kapal Musuh



Matahari belum menampakan sinarnya, embun pagi masih membasahi geladak heli KRI Frans Kaisiepo (FKO) – 368 dan udara yang cukup dingin menusuk tulang. Tiba-tiba sirine meraung raung membe
rikan tanda adanya bahaya yang mengancam “ ….PERAN TEMPUR ….PERAN TEMPUR….PERAN TEMPUR BAHAYA UMUM, HELI ALERT 15…”. Derap langkah dan teriakan anggota saling berhamburan menuju pos tempurnya masing – masing untuk menghadapi ancaman serangan musuh, pagi itu (4/9).

Dalam situasi tersebut heli harus sudah terbang dalam waktu 15 menit kedepan, Flight Deck Officer (FDO) dengan sigap memimpin crew helly deck menyiapkan heli take off, Lettu Laut (P) Joko segera menghadap Komandan KRI Frans kaisiepo – 368 untuk mendapatkan perintah terbang dan tugas yang harus dilaksanakan.

“Garuda…laksanakan shadowing terhadap kekuatan musuh yang disinyalir sedang melaksanakan lintas laut menuju pulau yang disengketakan, jaga jarak aman dari jangkauan senjata musuh….keep establish communication dengan FKO. Paga PIT laksanakan positif control terhadap garuda…utamakan keselamatan,” demikian penekanan Letkol Laut (P) Yayan Sofiyan, ST selaku Dansatgas Kakadu 2012.


Tidak sampai 15 menit sudah terdengar “request to green deck…rogger command approve…greend deck”. Garuda (panggilan sandi Helikopter) pun melesat kearah yang dikendalikan CIC (Combat Information Centre) KRI FKO – 368. Setelah 13 nm terbang kearah halu190, visual ID positif HMAS Gascoyn dan HMAS Huon teridentifikasi damage assesment “A”/rusak parah dan dinyatakan tenggelam oleh hantaman Exocet MM 40 Block 2 KRI FKO – 368 dan rudal Harpoon HMAS Perth.
Sekilas cerita tersebut diatas, adalah skenario yang digelar dalam latihan Kakadu 2012, yang sedang berlangsung saat ini.

2014: Alutsista TNI Capai 40% Kekuatan Pokok Minimum



Kekuatan alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI-AU hingga semester I 2014 diyakini akan mencapai 40% dari kekuatan pokok minimum (minimum essential force/MEF) .

"Hadirnya pesawat tempur F-16, pesawat angkut dan pesawat tempur lainnya akan mempercepat dan menambah prosentasi kekuatan pertahanan kita, khususnya TNI-AU," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro di acara penyerahan 4 pesawat Super Tucano EMB-314 dari Embraer Brasil kepada Kementerian Pertahanan, di Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Senin, 17 September.

Terlebih, lanjut dia, TNI-AU telah menerima 4 unit pesawat tempur taktis Super Tucano. Diharapkan pada 2014 nanti 14 jenis alutsista akan menambah kekuatan TNI AU, seperti pesawat tempur, pesawat angkut, helikopter, pesawat latih, pesawat intai, dan pesawat tempur lainnya.

"Saat ini TNI-AU telah menerima empat unit pesawat Super Tucano. Pada Januari 2013 akan datang kembali empat unit. Diharapkan pada akhir 2013 atau awal 2014 akan tiba delapan unit lagi, sehingga tercapai satu skuadron atau 16 unit," katanya.
"Hingga 2014, diperkirakan ada sekitar 45 alutsista bergerak, baik untuk TNI-AU, TNI-AL, maupun TNI-AD"
Pesawat tempur itu akan menggantikan pesawat OV-10 Bronco yang tidak digunakan lagi sejak 2007. Pesawat ini akan ditempatkan di Skadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang.

Menurut dia, hingga 2014 mendatang pada akhir masa kabinet ini, diperkirakan ada sekitar 45 alutsista bergerak, baik untuk TNI-AU, TNI-AL, maupun TNI-AD. "Sebanyak 45 alutsista bergerak ini termasuk pesawat tempur maupun angkut, yang tiba di Indonesia," ujarnya.

Pesawat Super Tucano merupakan pesawat tempur taktis yang berfungsi sebagai pesawat latih berkemampuan counter insurgency atau pesawat serang antigerilya, sebagai pesawat kontrol udara dan juga dapat digunakan sebagai pesawat intai.

Keunggulan pesawat EMB-314 Super Tucano mampu membawa amunisi minimal 1,5 ton yang memiliki mesin tunggal Turboprop Pratt dan Whitney PT6A-68C berdaya 1600 tenaga kuda dan memiliki berat maksimum 5,4 ton dengan menggunakan bahan bakar avtur.

Sebelumnya, empat unit pesawat Super Tucano EMB-314/A-29 tiba di Bandara Abdulrahman Saleh, Malang, pada Minggu, 2 September. Pesawat yang diawaki pilot dan teknisi Embraer itu tiba setelah sebelumnya menempuh perjalanan dua pekan, dengan melintasi wilayah udara, yakni Spanyol, Maroko, Italia, Yunani, Mesir, Qatar, Oman, India, Thailand dan mendarat di Lanud Soewondo, Medan, Sumut, yang kemudian dilanjutkan ke Lanud Halim Perdanakusuma.

[Media Indonesia]

Sayembara Tangkap Presiden SBY Berhadiah USD 80.000


TRIBUNJOGJA.COM, -- Ed Mc Williams bikin heboh. Pria yang mengaku aktivis The West Papua Advocacy Team (WPAT) ini menawarkan hadiah sebesar USD 80.000 atau sekitar Rp 760 juta bag
i warga Inggris yang berhasil menangkap Presiden SBY ketika melakukan kunjungan kerja ke Inggris pada bulan November mendatang.

Sayembara Ed Mc Williams ini dicantumkan di Siaran Radio New Zaeland dan situsnya www.rnzi.com, Jumat 14 September 2012 lalu.

Williams menyebut penangkapan SBY karena aparat pemerintah Indonesia telah membunuh lebih dari 500 ribu orang Papua selama menduduki wilayah Papua.

Memang benar Presiden SBY dijadwalkan akan datang ke Inggris pada 31 Oktober hingga 2 November 2012 mendatang.

Presiden SBY dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Ratu Inggris Elizabeth II dan Perdana Menteri David Cameron. Yang istimewa karena SBY serta rombongan kabarnya akan langsung dijamu dan menginap di Istana Buckingham, Inggris.

Juru Bicara Presiden, Julian Aldrian Pasha, menegaskan rumor ini sudah beredar luas dan sangat tidak nyaman.

"Mungkin kami juga perlu menanggapi karena rumor atau berita ini sudah menyebar sedemikian luas," kata Julian di kantor Presiden Jakarta, Rabu (19/9/2012).

Kata Julian pihaknya telah berkomunikasi dengan kedutaan Inggris di Jakarta dan terus terang ini menganggu hubungan baik kedua negara.

"Ini tidak nyaman bagi kami, perlu diluruskan," kata Julian.

Foto Presiden SBY seolah menjadi buronan tersebar luas di internet, khususnya di http://arrestpresidentsby.wordpress.com/. Di situs tersebut terlihat foto SBY dengan tulisan 'International Arrest Warrant Wanted Indonesia President Yudhoyono'

Dalam foto tersebut juga tertulis beberapa kesalahan SBY yang ditulis dalam bahasa Inggris. Kesalahannya berupa melakukan genosida dan kejahatan kemanusiaan terhadap warga Papua Barat.

Di dalam situs tersebut juga terpampang foto SBY lainnya yang membawa senjata laras panjang serta berbagai penjelasan mengenai keburukan-keburukan yang banyak dilakukan SBY.

Menimbang Beragam Pilihan Rudal Penangkis Serangan Udara untuk Pussenarhanud TNI-AD


Produsen-produsen rudal hanud di dunia kini semakin bersaing dalam memproduksi sista rudal hanud SHORAD yang efektif, mobile dan memiliki daya tangkal yang besar. Pemain lama seperti Amerika Serikat dan Rusia kini juga bersaing sengit dengan Perancis, Swedia dan konsorsium pembuat rudal dari Eropa, MBDA. Negara yang selalu dirundung konflik, Israel, juga semakin menunjukkan geliatnya sebagai produsen rudal hanud yang mumpuni dikarenakan faktor “keterpaksaan” dalam melindungi apa yang menjadi national interest mereka. Selain itu dari Asia, muncul pemain baru yang berhasil menggabungkan kelebihan dari masing-masing rudal hanud buatan blok Barat maupun Blok Timur, yakni Korea Selatan. Terbukti dengan keputusan Korea Selatan menggandeng Thales dari Perancis dan Almaz Antey dari Rusia dalam proyek rudal hanud mereka. Berikut adalah profil singkat masing-masing sista rudal SHORAD dari negara-negara di atas.

Rusia

Rusia selama ini dikenal sebagai pembuat rudal hanud dengan kualitas jempolan dan sudah teruji memakan korban pesawat-pesawat musuh baik di dalam negerinya sendiri maupun di ajang peperangan luar negeri. Tentu kita masih ingat dengan kejadian ditembak jatuhnya pesawat mata-mata U2 milik AS di daerah Ural dan langit Kuba oleh rudal SA-2(S-75) Dvina. Selain itu Perang Vietnam dan Perang Arab-Israel menjadi saksi sejarah kedahsyatan sista rudal buatan negara pewaris utama pecahan Uni Soviet ini. Dalam peperangan modern kita juga tidak bisa melupakan ditembak jatuhnya F-16 Kapten Scott O’Grady di atas langit Bosnia pada Perang Kosovo tahun 1995 silam. Untuk keperluan SHORAD, Rusia melalui KBP Tula menawarkan konsep sista hanud komposit Pantsir-S1 dengan memadukan 2 laras kanon otomatis 30mm dan 8-12 rudal SAM 57E6-E. Sistem ini dapat dipadukan dengan platform rantis maupun ranpur beroda rantai. Dilengkapi dengan radar dan elektro-optikal sekaligus, sista ini dapat mendeteksi 20 target secara simultan sampai dengan jarak 32-36 Km dan mengakuisisi target pada jarak 24-28 Km menggunakan piranti radarnya sedangkan bila menggunakan elektro-optikal mampu mengakuisisi target pada jarak 17-26 Km. Jangkauan target efektif bila menggunakan rudal pada jarak 1,2-20Km dan ketinggian 5-10.000m, sedangkan bila menggunakan kanon 30mm memiliki jarak efektif 0.2-4Km dan ketinggian 0-3.000m. Selain itu kanon otomatis 30mm ini memiliki rate of fire mencapai 4.500-5000 peluru per menit. Sista hanud ini memiliki tempo reaksi yang cukup cepat yaitu 4-6 detik dari deteksi hingga ke penembakan. Sistem yang serba otomatis pada sista hanud ini menyebabkannya hanya cukup diawaki oleh 3 orang kru saja.

 

Perancis

Perancis sebagai anggota NATO dan Uni Eropa memiliki prinsip yang agak sedikit unik dalam pengembangan senjatanya. Di saat anggota Uni Eropa lain saling bekerja sama dan bahu membahu menciptakan sistem senjata melalui perusahaan konsorsium, Perancis tetap melanjutkan tradisinya menerapkan independensinya dalam hal produksi senjata. Walaupun tetap bergabung dalam konsorsium Eropa, Perancis juga terus mengembangkan sendiri senjatanya. Hal ini dapat dilihat dengan produksi sista rudal hanud Crotale NG yang diproduksi oleh pabrikan Thales Air Defense. Crotale NG sendiri merupakan versi pengembangan dari rudal Crotale yang pertama kali dikembangkan pada akhir dekade 60an. Sista rudal Crotale NG ini dilengkapi dengan rudal VT1 dan sistem radar pencari target Shikra yang baru sehingga meningkatkan jarak jangkauan maksimumnya hingga 16Km dan ketinggian 9.000m. Sistem ini menggunakan pemandu Command Line of Sight yang menggabungkan radar pencari target dan elektro-optikal sehingga lebih kebal terhadap serangan peperangan elektronika pesawat musuh. Selain itu rudal VT1 menggunakan RF electromagnetic proximity fuse sehingga memaksimalkan kemampuan rudal pada segala cuaca dan menghindari sistem pernika pasif yang dimiliki target. Sista ini berhasil diujicoba dengan sukses pada tahun 2007 dan 2008.
 
 
Konsorsium Eropa

Pada tahun 2001, beberapa pabrikan rudal di Eropa yaitu Aerospatiale-Matra Missiles, Finmeccanica dan Matra BAe Dynamics menggabungkan diri dan membentuk sebuah konsorsium produsen rudal bernama MBDA. Merger ini otomatis menggabungkan kelebihan teknologi yang dimilili masing-masing-masing pabrikan. Pada tahun 2008, MBDA sukses mengujicoba sista rudal hanud VL-MICA. VL-MICA sendiri merupakan derivatif dari rudal udara ke udara MICA yang awalnya dikembangkan saat pabrikan Matra masih berdiri sendiri. Sista rudal hanud ini memiliki kelebihan yakni dua macam sistem penuntun pada rudal yakni IR guided dan RF guided. Kelebihan ini sangat menonjol pada situasi di mana terjadi peperangan elektronika hebat. Dilengkapi dengan radar pencari target dan 4 rudal dalam peluncur vertikal, sistem ini hanya membutuhkan 3 orang kru untuk mengoperasikannya dari kendaraan Platoon Command Post. Rudal ini sendiri memiliki jarak jangkauan efektif hingga 20Km dan ketinggian intersep hingga 30.000 kaki. Dengan platform berupa kendaraan rantis yang dimodifikasi, sistem ini hanya membutuhkan 10 menit untuk penggelaran dan 15 menit untuk mengisi ulang peluncur rudal yang dapat dilakukan hanya oleh 2 orang.
 
 
Swedia

Swedia dengan perusahaan produsen senjatanya SAAB dan Bofors juga mempunyai andalan tersendiri di segmen Ground Based Aerial Defence (GBAD). Produk andalan SAAB Bofors Dynamic ini bernama BAMSE. BAMSE RBS-23 merupakan sistem rudal pertahanan udara yang diklaim mampu bekerja di segala cuaca dan mampu menangkal segala target mulai pesawat, helikopter, UAV, bahkan rudal (berkemampuan rudal anti rudal). BAMSE saat ini masih digunakan oleh angkatan bersenjata Swedia. Kemampuan teknisnya adalah mampu mengkover hingga ketinggian 15.000 m, mobilitas tinggi dan mampu diangkut pesawat sekelas hercules, jangkauan rudal 15 km. Setiap baterai BAMSE terdiri atas Surveillance Co-ordination Centre (SCC) dan maksimal 6 Missile Control Centres (MCCs). SCC terdiri dari sebuah Giraffe 3D surveillance radar yang memiliki fungsi BM/C4I. MCC sendiri terdiri dari Fire Control Radar (FCR) dan peluncur misil. Guidance system yang dipakai adalah CLOS (Command Line Of Sight) Kombinasi sebuah baterai BAMSE dengan 3 unit penembak mampu mengkover area seluas 1.500 m². Rudalnya sendiri menggunakan impact dan proximity fuse serta fragmentation and shape charge warhead untuk menjamin kehancuran target.
(lembagakeris.net)


BERUANG MILITER

Adalah blog yang mengupas dan membahas semua tentang dunia kemiliteran. mulali dari senjata, pasukan dan info-info militer lainnya. Ini adalah blog yang sengaja ane bikiin buat kalian yang suka sama dunia militer. jangan lupa visit juga blog ane yang lainnya di Beruang Ilham dan Coretan Beruang. Selamat Datang!!