counters

Kamis, 20 September 2012

2014: Alutsista TNI Capai 40% Kekuatan Pokok Minimum



Kekuatan alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI-AU hingga semester I 2014 diyakini akan mencapai 40% dari kekuatan pokok minimum (minimum essential force/MEF) .

"Hadirnya pesawat tempur F-16, pesawat angkut dan pesawat tempur lainnya akan mempercepat dan menambah prosentasi kekuatan pertahanan kita, khususnya TNI-AU," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro di acara penyerahan 4 pesawat Super Tucano EMB-314 dari Embraer Brasil kepada Kementerian Pertahanan, di Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Senin, 17 September.

Terlebih, lanjut dia, TNI-AU telah menerima 4 unit pesawat tempur taktis Super Tucano. Diharapkan pada 2014 nanti 14 jenis alutsista akan menambah kekuatan TNI AU, seperti pesawat tempur, pesawat angkut, helikopter, pesawat latih, pesawat intai, dan pesawat tempur lainnya.

"Saat ini TNI-AU telah menerima empat unit pesawat Super Tucano. Pada Januari 2013 akan datang kembali empat unit. Diharapkan pada akhir 2013 atau awal 2014 akan tiba delapan unit lagi, sehingga tercapai satu skuadron atau 16 unit," katanya.
"Hingga 2014, diperkirakan ada sekitar 45 alutsista bergerak, baik untuk TNI-AU, TNI-AL, maupun TNI-AD"
Pesawat tempur itu akan menggantikan pesawat OV-10 Bronco yang tidak digunakan lagi sejak 2007. Pesawat ini akan ditempatkan di Skadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang.

Menurut dia, hingga 2014 mendatang pada akhir masa kabinet ini, diperkirakan ada sekitar 45 alutsista bergerak, baik untuk TNI-AU, TNI-AL, maupun TNI-AD. "Sebanyak 45 alutsista bergerak ini termasuk pesawat tempur maupun angkut, yang tiba di Indonesia," ujarnya.

Pesawat Super Tucano merupakan pesawat tempur taktis yang berfungsi sebagai pesawat latih berkemampuan counter insurgency atau pesawat serang antigerilya, sebagai pesawat kontrol udara dan juga dapat digunakan sebagai pesawat intai.

Keunggulan pesawat EMB-314 Super Tucano mampu membawa amunisi minimal 1,5 ton yang memiliki mesin tunggal Turboprop Pratt dan Whitney PT6A-68C berdaya 1600 tenaga kuda dan memiliki berat maksimum 5,4 ton dengan menggunakan bahan bakar avtur.

Sebelumnya, empat unit pesawat Super Tucano EMB-314/A-29 tiba di Bandara Abdulrahman Saleh, Malang, pada Minggu, 2 September. Pesawat yang diawaki pilot dan teknisi Embraer itu tiba setelah sebelumnya menempuh perjalanan dua pekan, dengan melintasi wilayah udara, yakni Spanyol, Maroko, Italia, Yunani, Mesir, Qatar, Oman, India, Thailand dan mendarat di Lanud Soewondo, Medan, Sumut, yang kemudian dilanjutkan ke Lanud Halim Perdanakusuma.

[Media Indonesia]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar